Sunday, January 23, 2011

Tentang Keadaan Manusia Di Zaman Dajjal

Baca Tentang Keadaan Manusia Pada Zaman Dajjal : Pada zaman Dajjal nanti, setiap negeri yang didatangi Dajjal penduduknya bagaikan padi yang ada didalam gilingan. Mereka berlari kesana kemari karena takut kepada Dajjal. Bagi keluarga mukmin mereka lebih senang berada didalam rumah menjaga keluarganya agar tidak terpengaruh oleh tipu daya Dajjal. Sebab saat itu tidak sedikit kaum wanita yang menjadi pengikut Dajjal.

Tentang Keadaan Manusia Di Zaman Dajjal
Gambar Illustrasi Dajjal

Karena itu, sampai–sampai orang lelaki mengikat keluarganya didalam rumah agar tidak keluar. Mereka khawatir bila keluarganya keluar rumah akan mudah terpengaruh oleh siasat Dajjal. Jika sampai mengikuti Dajjal, berarti telah melakukan kekufuran dan kemusryikan. Zaman Dajjal adalah zaman fitnah yang besar, tidak sedikit orang yang paginya beriman sorenya menjadi kafir.

Hal ini menunjukkan begitu hebatnya godaan fitnah yang melanda umat Islam. Pada saat itu, memegang agama benar–benar seperti memegang bara api yang panas, bila dilepaskan dirinya menjadi mangsa Dajjal, tetapi bila tetap dipegang godaan dan fitnah yang dihadapinya sangatlah besar dan berat. Karena itu, pada saat Dajjal datang banyak yang melarikan diri kehutan – hutan, sampai ada yang naik kegunung.

Hal ini mereka lakukan demi menyelamatkan diri dan akidahnya dari fitnah Dajjal. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam suatu hadits Shahih berikut ini:

“(Saat itu) manusia benar – benar melarikan diri dari Dajjal kearah gunung.” (HR. Muslim).

Demikian keadaan manusia saat kedatangan Dajjal, mereka lebih memilih menyelamatkan diri daripada menghadapinya. Sebab bila menghadapinya dikhawatirkan dirinya tidak mampu menjaga akidah dan keselamatan jiwanya. Sebab Dajjal tidak segan – segan berbuat aniaya terhadap orang yang membangkang. Inipun tidak seberapa asalkan akidahnya tetap ia pegang teguh sampai mati, daripada mengikuti Dajjal dengan melepaskan akidah, ini yang celaka. Karena tindakannya ini jelas menjerumuskan dirinya kedalam neraka Allah, sebab dia sudah melakukan kekufuran dan kemusyrikan.

Demikian juga dalam hal pemerintahan. Tatanan pemerintahan negara pada zaman Dajjal menjadi rusak dan tidak beraturan. Hal ini bukan berarti Dajjal ingin berkuasa lalu menghancurkan satu persatu pemerintahan negeri yang sudah mapan dan baik. Akan tetapi dikarenakan sepak terjang Dajjal yang menelusuri setiap negeri dengan menyebarkan tipu daya dan fitnahnya.

Adapun untuk menyelamatka diri dari fitnah Dajjal adalah menetapi kesabaran. Melanggengkan membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi.

Segala kemampuan yang dimiliki oleh Dajjal itu bersifat istidraj, bukan mukjizat, juga bukan karamah. Sebab sudah jelas sekali kalau Dajjal itu adalah kafir, yang menyesatkan, bukan nabi dan bukan orang yang shalih, semua yang dilakukannya itu merupakan tipu muslihat belaka untuk menarik simpati orang lain agar mau mengikuti Jejaknya yang sesat itu. Semoga Allah Melindungi kita dari Fitnah Dajjal.

Sumber Tulisan: Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur


Daftar Pustaka:
01. SHAHIH BUKHARI
Oleh : Abi Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukha-riy.
02. SHAHIH MUSLIM
Oleh : Al-Imam Abi Al-Husain Muslim bin Al-Hajaj bin Muslim Al-Qusyairiy An-Naisabury
03. JAWAHIRUL BUKHARI
Oleh : Mushtafa Muhammad Ammarah
04. RIYAADLUSH SHALIHIN
Oleh : Syekh Al-Islam Muhyiddin
05. DURRATUN NASHIHIN
Oleh : Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khubariy.
06. AT-TAJRIIDU ASH-SHARIH
Oleh : Abil Abbas Zinuddin Ahmad bih Ahmad bin Abdul Latif.
07. IHYA' ULUMUDDIN
Oleh : Imam Al-Ghazali
08. AT-TADZHIB
Oleh : DR. Mushthafa Daib Al-Bagha
09. MUKHARATUL AHADITS AN-NABAWIYYAH
Oleh : Sayyid Ahmad Al-Hamyimiy Bek
10. AL-JAMI'U ASH-SHAGIR
Oleh : Imam Jalaludin Abdurrahman bin Abi Bakar
11. AS-SAB'IYYATU FIL MAWA'IDZIL BIRRIYAT
Oleh : Syekh Abi Nasru Muhammad bin Abdurrahman.
12. IRSYADUL IBAD
Oleh : Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin
13. QISHASHUL MI'RAJ
Oleh : Abi Al-Barkat Sayyidiy Ahmad Ad-Dardir
14. TAFSIR SURAT YASSIN
Oleh : Syekh Hamamiy Zadah
15. DAQA'IQUL AKHBAR
Oleh : Syekh Imam Abdurrahman bin Ahmad Al-Qadli
16. MAWA'IDZUL USFURIYYAH
Oleh : Syekh Muhammad bin Abi Bakar
17. AL-BIDIYAH WAN NIHAYAH
Oleh : Ibnu Katsir
18. QATHRUL GHOIST
Oleh : Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al-jawi